19 April 2011

LUCU YAH?!



Antara mesti lanjutin kuliah dengan  ngambil jurusan yang nggak disenangi kedua orang tua gue atau kerja jadi babu  disebuah korporasi dengan resiko potongan upah disetiap bulannya. Terdengar mengeluh pastinya. Disaat roda-roda kehidupan terus berputar dan disaat yang sama pula lo akan merasa membutuhkan uang lebih karena sadar kalau di era ini-nih 20r ibu lo itu hanya mampu untuk membeli 2 bungkus nasi di Warung Sunda. Disisi lain realitas sosial semakin menekan gue untuk segera kuliah agar bisa menjadi bagian dalam skat-skat perkantoran. Mendadak gue terbangun dari mesin kehidupan yang terus mengontrol gue seperti robot. Yang mengharuskan gue menjadi si a, si b, si c bahkan si x sekalipun. Yang membuat gue berbohong demi bisa meraup keuntungan individu. Oh god, sungguh betapa ngehenya hidup ini. Ketika krisis ekonomi memaksa kita menjadi seorang koruptor, ketika kebahangiaan hanya bisa didapat dengan membeli, dan ketika semua orang berlomba-lomba untuk menjadi kaya. Dalam hati kecil gue berbisik keinginan untuk bisa menggaji diri gue sendiri tanpa si bos yang hanya bisa mengatur dan membuat perintah ini & itu. Gue nggak tau deh apakah kalian juga berfikir demikian? Kalaupun iya, jawabannya pasti "yah, apa boleh buat?! habisnya bla bla bla & BLA sih?!!"  Harga ini itu yang terus naik juga membuat esmosi gue ikut naik. Dunia seakan sudah tak nyaman lagi untuk dihuni. Bukan Alamnya, melainkan MA-NU-SI-A nya lah yang TO-LO-L!!! Jangan salahin deh kalau semakin hari Sergap & Buser isinya semakin nge-gore. Dunia telah membuat kita menghalalkan cara bunuh diri & mendorong kita menjadi lebih gila dari yang sebelumnya. Tapi gue percaya minoritas setiap individu memiliki jalan keluarnya sebagai pelarian dari berbagai himpitan mulai dari ngegambar, ngeband, sampai ngelanturrrr (yang sekarang lagi gue lakuin)! hahahah...