31 March 2011

WHO IS THE REAL TERORIST?!!!!

Sepulang dari Tj. Barat kemarin, ada seorang pria yang membagikan selebaran di lampumerah Megaria. Formatnya fotokopian. Dua lembar dengan font tebal bertuliskan LAWAN!. Kayaknya menarik tuh buat dibaca. Nah, Dari apa yang udah gue baca, penulis mencoba untuk mengajak kita semua untuk tidak buta terhadap segala kebijakan yang diputuskan oleh para "THE REAL TERORIST". Menarik disini karena jarang aja ada orang yang rela turun ke jalan demi menyampaikan sebuah pesan diatas selembar kertas.

Di paragraf pertama penulis mengangkat isu bom buku yang belakangan ini sedang gonjang-ganjingnya dibicarakan.  Menurutnya, bom buku hanyalah alat pengalihan dari isu wikileaks. Kenapa? Karena daya ledaknya yang jauh lebih besar ketimbang wikileaks. Jadi itu adalah bagian dari skenario "mereka". Rakyat lalu dipaksa untuk percaya dengan skenario karangan para pakem "terorist" tersebut.

Selanjutnya di paragfraf kedua, penulis mencoba memulihkan ingatan kita akan tragedi BOM GAS 3KG! Teror yang jauh lebih nyata. Namun pemerintah seolah tak mau ambil pusing untuk mengusut siapa penebar teror bom gas yang setiap harinya terus memakan korban. Mungkin karena korbannya orang miskin, sehingga kematian mereka tidak perlu diperdulikan. Hhhmmm... Atau mungkin bom gas tidak diusut karena pelakunya berasal dari rezim yang memiliki kewenangan untuk mengusut.

Nah, Beberapa waktu kedepan akan ada teror baru yang melanda masyarakat kita, namanya teror BOM BAHAN BAKAR MINYAK. Teror ini sangat berbahaya & menakutkan, karena bisa membuat ibu-ibu bunuh diri, pelajar-pelajar menjadi putus sekolah, mahasiswa-mahasiswa terpaksa cuti atau drop out, dan yang lebih nyata kita rasakan  saat ini adalah presentase tidak kriminalitas meningkat drastis. Terang saja, BOM BBM mampu memaksa perempuan menjadi pelacur dan secara langsung bisa mendorong orang baik untuk menjadi pelaku kejahatan.

Seorang pakar ekonomi & politikus berdarah Tionghoa, Kwik Kian Gie, pernah menghitung biaya produksi per liter BBM (Premium) hanya berkisar Rp 450,-/ liter hingga Rp 600,-/ liter. Jadi jika Premium dijual seharga Rp 4.500,-/ liter berarti keuntungan pemerintah berkisar Rp 3900,- hingga Rp 4.050,-/ liternya. Nah, kemana larinya uang tersebut? Keuntungan yang didapat dari hasil memeras Rakyat itu lalu mengalir ke isteri para pejabat sehingga bisa memakai tas seharga puluhan juta.... juga menjadi biaya pendidikan anak-anak mereka di universitas mahal di luar negeri, liburan, dugem, bahkan bermain judi sekalipun.

Jika TEROR berarti menyebarkan ketakutan, jika TEROR berarti sabotase terhadap upaya mensejahterakan rakyat, jika TEROR adalah upaya menciptakan ketidaknyamanan dalam hidup, jika TEROR adalah kejahatan mari kita simpulkan WHO IS THE REAL TERORIST?!!!

Jika kita memilih diam, itu berarti kita kejam terhadap orang tua kita yang sudah jungkir balik mencari nafkah, jika kita diam itu berarti kita merestui kebohongan dan korupsi terus berlanjut, jika kita diam itu berarti kita mengkhianati pengetahuan yang kita miliki. Jika kita diamkan berarti kita terlibat dalam PEMISKINAN dan PERAMPOKAN terhadap alam, Negara dan Rakyat. Jika kita diam berarti kita sama dengan mereka.


Info lebih lanjut, dapatkan di lampu merah-lampu merah terdekat!