11 April 2011

V



"Jangan menilai wanita dari virgin atau nggaknya", Seorang wanita saja tidak pernah mempermasalahkan keperjakaan pasangannya". 


Hmmmm, Sering banget deh gue denger pernyataan semacam itu. Terlepas dari masih perawan atau tidaknya, gue punya pendapat berbeda akan hal ini. Ini bukan masalah Tuhan yang nggak adil karena bla bla bla dan BLAAA!!! tapi coba deh berfikir kenapasih dari jaman sebelum masehi wanita selalu menjadi "korban?". Korban pemerkosaan, korban penculikan, korban penjambretan sampe korban kekerasan & perbudakan? Serta alasan kenapa selama ini virginitas itu dianggap penting banget bagi sebagian masyarakat termasuk gue pribadi. Ketika gue menjalin hubungan dengan seorang pria gue paling anti nanyain masalah keperjakaan si pria tersebut. Jelas organ intim pria nggak memiliki selaput yang bisa sobek seperti halnya vagina perempuan, jadi nggak diperlukan liang vagina untuk membuat si pria tidak lagi perjaka. Pria bisa kapan saja melakukan aktivitas seksualnya tanpa mesti meninggalkan "bekas yang permanen" sehingga pria nggak butuh proteksi kuat untuk menjaga si perjakanya itu. Kontras sekali bukan? Yap, inilah kodrat. Tuhan menciptakan selaput darah dalam liang vagina setiap wanita untuk dijaga dan ketika selaputnya sobek, (dikarenakan aktivitas seksual tentunya) kita akan merasa kehilangan sesuatu yang berharga. Kehilangan kenikmatan luar biasa yang seharusnya menjadi kado terindah bagi suamimu kelak.
Dijaman sekarang wanita lebih memilih untuk cantik ketimbang pintar. Pintar dengan tidak bangga mengumbar aibnya sendiri, pintar dengan tidak mudah jatuh dalam setiap kalimat-kalimat sihir yang dijanjikan kaum adam (eitssss tunggu dulu, ini gue ambil dari fakta yang belakangan ini banyak terjadi). Nggak ada yang salah kok dari seorang wanita yang tidak lagi perawan dan seorang pria yang memilih wanita tidak perawan untuk menjadi istrinya, balik lagi itu adalah sebuah PILIHAN. Pilihan tatkala lo kehilangan hal tsb lo nggak berhak menyalahkan pihak laki-laki dan pilihan dimana ketika lo kehilangan sesuatu yang berharga itu lo hanya merasa bersalah atas diri lo sendiri, merasa malu dan sangat-sangat terpukul karena dulu pernah mengumbar komitmen yang sangat sakral. Jadi yang mesti diluruskan disini adalah pola pikir masyarakat yang melabeli bahwa wanita baik itu berarti mereka yang tidak pernah berhubungan. Bagi gue ketidakperawanan seorang wanita bisa ditutupi dengan sikap, pola pikir dan prilakunya sehari-hari. Setiap orang pasti memiliki masalalu yang buruk bukan? Jalan keluarnya adalah mencoba memaafkan diri sendiri dengan berbuat baik, membina hubungan tanpa serentetan kata janji, berkenalan dengan banyak orang, mencoba bergaimacam hal baru, dan yakin jika semua yang telah hilang itu tidak sia-sia datang.

  KISSES & HUGS FOR ALL THE WOMEN IN THE WORLD :-*